MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DENGAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK BERBASIS KEARIFAN LOKAL
Pendidikan hendaknya
mampu menjadi pengarah dan sosial kontrol yang baik untuk peserta didik. Tidak
hanya mengedepankan aspek kecerdasan intelektual saja, tetapi lebih dari itu
harus mengkomunikasikan dengan ranah yang lain, yaitu kecerdasan emosi dan
spriritual. Ketiga ranah kecerdasan tersebut merupakan suatu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan saling terkait. Guru hendaknya mampu
membimbing dan mengarahkan siswa untuk membentuk karakter yang positif melalui
pembelajaran dan aktivitas belajar lainnya.
Ada berbagai cara untuk
menginternalisasi nilai karakter dalam pendidikan. Pendidikan karakter akan
lebih mudah diserap apabila nilai-nilai karakter yang disampaikan terdapat
muatan kearifan lokal. Nilai-nilai kearifan lokal akan lebih mudah diterima
siswa karena lebih dekat dengan lingkungan di mana siswa itu tinggal.
Potensi-potensi
yang dimiliki oleh daerahnya hendaknya diketahui dan dipahami oleh siswa.
Potensi-potensi kearifan lokal dalam tatanan masyarakat terdapat banyak unsur.
Potensi-potensi kearifan lokal yang ada dalam masyarakat digali dan
dideskripsikan lebih jauh serta dinterpretasikan kembali sesuai dengan
perkembangan jaman serta mampu diaplikasikan dalam proses pembelajaran. Guru
hendaknya mampu merancang program pembelajaran dengan memperhatikan ranah
afektif sebagai salah satu karakteristik manusia dalam hasil belajar.
Terintegrasinya kearifan lokal dalam pembelajaran akan sesuai dengan lingkungan
yang ada dan dialami peserta didik dalam rangka mengaitkan pembelajaran dengan
kejadian nyata sehingga dapat menciptakan proses pembelajaran yang bermakna.
Kearifan lokal dapat
diinternalisasi dengan memasukkan konten kearifan lokal ke dalam kurikulum
sekolah. Hal tersebut sebagai usaha dalam rangka mewujudkan pendidikan karakter
serta mendukung pelestarian kearifan lokal. Kurikulum tersebut lebih pada
penerapan atau kurikulum yang tidak tertulis. Kurikulum berbasis kearifan lokal
diimplementasikan baik di dalam kelas maupun di lingkungan sosial siswa. Guru
hendaknya lebih kreatif dalam memasukkan nilai kearifan lokal di sekolah secara
eksplisit maupun implisit.
Selain
pendidikan berbasis kearifan lokal karakter siswa dapat dibentuk melalui
pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Proses pembelajaran dengan pendekatan
saintifik dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan ilmiah. Langkah-langkah
pendekatan ilmiah dalam proses pembelajaran meliputi menggali informasi melalui
pengamatan, bertanya, mencoba, kemudian mengolah data atau informasi,
menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar,
kemudian menyimpulkan, dan mencipta.
Salah satu
karakteristik pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah dapat
mengembangkan karakter siswa. Pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik
keterampilan proses dipandang sangat penting. Dalam model pembelajaran ini
siswa diajak untuk melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan
materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains. Langkah-langkah dalam
proses pembelajaran saintifik diarahkan untuk mengembangkan karakter siswa.
Karakter siswa dapat berkembang dengan baik seiring proses saintifik. Proses
saintifik mengandung banyak karakter yang bisa diserap oleh peserta didik.
Banyak
para ahli yang meyakini bahwa melalui pendekatan saintifk, dapat menjadikan
peserta didik lebih aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya,
juga dapat mendorong peserta didik untuk melakukan penyelidikan guna menemukan
fakta-fakta dari suatu fenomena atau kejadian (Sudrajat, 2013: 22). Dengan demikian
pembelajaran pendekatan saintifik lebih efektif hasilnya dibandingkan dengan
pembelajaran tradisional. Pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik,
retensi informasi dari guru lebih besar.
Pendidikan
karakter menjadi sesuatu yang sangat penting ditengah pesatnya perkembangan
ilmu dan teknologi. Secanggih apapun teknologi, jika tidak disiapkan dengan
mental yang baik, akan berbalik menjadi sesuatu yang berbahaya. Karakter anak
bisa berangsur-angsur hilang. Dicontohkan anak-anak sekarang lebih mengidolakan
tokoh-tokoh kartun dalam film bila dibandingkan dengan figur dari orang tua.
Hal ini dikarenakan, kurangnya perhatian dan sentuhan dari orangtua kepada
anak.
Pendidikan
karakter perlu diimplementasi ke dalam proses pembelajaran agar siswa mempunyai
moral yang baik. Disamping itu, kemampuan akademik siswa perlu dikembangkan.
Solusi yang dapat dilakukan adalah integrasi pendidikan karakter ke dalam
pembelajaran yang dapat meningkatkan aspek kemampuan akademik siswa. Aspek
kemampuan akademik berkaitan dengan aspek kognitif, untuk meningkatkan aspek
tersebut salah satunya berkaitan dengan aspek kognitif, untuk meningkatkan
aspek tersebut salah satunya dapat melalui pembelajaran dengan pendekatan
saintifk berbasis kearifan lokal.
Pembelajaran
dengan pendekatan saintifik berbasis kearifan lokal di sekolah perlu diterapkan
dan dilaksanakan. Potensi yang ada di
daerah terutama pada hasil karya seni budaya lokal perlu diketahui,
diperkenalkan serta dipelajari oleh siswa. Pendidikan kearifan lokal diintegrasikan
dengan mata pelajaran yang ada di sekolah. Pembelajaran perlu dikemas dengan
menarik sehingga siswa akan berminat dan semangat dalam belajar. Proses
pembelajaran dengan menggunakan langkah-langkah saintifik yang dikemas dengan
pendidikan kearifan lokal akan menghasilkan belajar yang tinggi serta dapat
meningkatkan karakter siswa.
A. Langkah-langkah Penerapan
Pendekatan Saintifik Berbasis Kearifan Lokal dalam Pembelajaran.
Kegiatan
pembelajaran meliputi tiga kegiatan pokok, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan
inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluan bertujuan untuk menciptakan
suasana awal pembelajarann yang efektif yang memungkinkan siswa dapat mengikuti
proses pembelajaran dengan baik. Sebagai contoh ketika memulai pembelajaran,
guru menyapa anak dengan nada bersemangat dan gembira (mengucapkan salam),
mengecek kehadiran para siswa dan menanyakan ketidakhadiran siswa apabila ada
yang tidak hadir.
Tujuan utama
kegiatan pendahuluan dalam metode saintifik adalah memantapkan pemahaman siswa
terhadap konsep-konsep yang telah dikuasai yang berkaitan dengan materi
pelajaran baru yang akan dipelajari oleh siswa. Dalam kegiatan ini guru harus
mengupayakan agar siswa yang belum paham suatu konsep dapat memahami konsep
tersebut, sedangkan siswa yang mengalami kesalahan konsep, kesalahan tersebut
dapat dihilangkan. Pada kegiatan pendahuluan, disarankan guru menunjukkan
fenomena atau kejadian aneh atau ganjil yang dapat menggugah timbulnya
pertanyaan pada diri siswa.
Kegitan inti
merupakan kegiatan utama dalam proses pembelajaran atau dalam proses penguasaan
pengalaman belajar siswa. Kegiatan inti dalam pembelajaran adalah proses
pembentukan pengalaman dan kemampuan siswa secara terprogram yang dilaksanakan
dalam durasi waktu tertentu. Kegiatan inti dalam pendekatan saintifik ditujukan
untuk terkonstruksinya konsep, hukum atau prinsip oleh siswa dalam bantuan dari
guru melalui langkah-langkah kegiatan yang telah diuraikan.
Kegiatan inti
pada pembelajaran bisa dilaksanakan dengan menggunakan langkah-langkah
pendekatan saintifik yang dipadukan dengan pendidikan berbasis kearifan lokal.
Misalnya pada pembelajran IPS dengan pokok bahasan macam-macam kegiatan ekonomi
lingkungan sekitar siswa, kegiatan materi kearifan lokal bisa mengambil
kerajinan lokal pada yang ada di sekitar lingkungan sekolah dan siswa. Berikan contoh langkah-langkah penerapan
pendekatan saintifik berbasis kearifan lokal dalam pembelajaran IPS.
a.
Mengamati
Kegiatan mengamati dilakukan dengan
mengamati berbagai macam kegiatan ekonomi, sumber daya alam, dan kegiatan
produksi, distribusi, dan konsumsi baik melalui gambar yang ditampilkan melalui
slide LCD atau pengamatan benda maupun kegiatan secara langsung. Materi yang
digunakan pada kegiatan mengamati adalah berbasis kearifan lokal desa Manding.
Kearifan lokal desa Manding adalah Kerajinan Manding baik mulai dari kegiatan
ekonomi, sumber daya alam, kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi.
b.
Menanya
Kegiatan menanya difokuskan pada
materi dari yang diamati kegiatan mengamati. Melalui kegiatan mengamati siswa
diarahkan untuk melakukan kegiatan bertanya. Guru juga melakukan pancingan
sehingga siswa melakukan kegiatan bertanya.
c.
Menalar untuk mengajukan hipotesis
Kegiatan menalar dilakukan pada
sesi diskusi bersama kelompoknya. Setiap siswa melakukan penalaran melalui
materi mengidentifikasikan kegiatan ekonomi di lingkungan sekitar, jenis-jenis
sumber daya alam, kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi.
d.
Mengumpulkan data
Kegiatan mengumpulkan data
dilakukan melalui kunjungan siswa secara langsung pada pelaku kegiatan ekonomi
di Desa Manding yaitu pada pengerajin Desa Manding. Untuk mendapatkan data
siswa melakukan wawancara. Selain itu siswa juga melihat secara langsung
kegiatan produksi dan distribusi dari rumah produksi. Siswa juga mengamati
jenis-jenis sumber daya alam yang digunakan oleh pengerajin. Pengumpulan data
siswa melalui pelaku ekonomi di lingkungan sekitar yang merupakan bagian dari
kearifan lokal di Desa Manding.
e.
Menarik kesimpulan
Kegiatan menarik kesimpulan
dilakukan setelah siswa melakukan kegiatan pengumpulan data. Hasil pengumpulan
data tersebut dicantumkan dalam sebuah laporan dengan langkah-langkah yang
telah disusun secara kelompok. Hasil pengumpulan data yang diperoleh dari
lapangan melalui bimbingan guru siswa bisa melakukan penarikan kesimpulan.
f.
Mengkomunikasikan
Langkah terakhir adalah
mengkomunikasikan. Kegiatan mengkomunikasikan yang dilakukan siswa adalah
mempresentasikan hasil kegiatan diskusi dalam kelompoknya dihadapan guru dan
siswa lain. Dalam kegiatan mengkomunikasikan ini siswa mampu
mempertanggungjawabkan hasil pekerjaanya dengan memberikan penjelasan secara
baik. Siswa juga diharapkan mampu memberikan masukan maupun kritikan membangun
bagi kelompok lain.
Kegiatan penutup
ditujukan utuk dua hal pokok. Pertama, validisi terhadap konsep, hukum atau
prinsip yang telah dikonstruk oleh siswa. Kedua, pengayaan materi pelajaran
yang dikuasai siswa.
B. Contoh Penerapan Pelaksanaan KBM
dengan Pendekatan Saintifik Berbasis Kearifan Lokal
1.
Tahap
Persiapan
Penerapan
pelaksanaan KBM dengan pendekatan saintifik berbasis kearifan Lokal ini akan
dicontohkan pada mata pelajan IPS. Tahap persiapan dimulai dengan menyiapkan
materi pembelajaaran IPS dengan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan saintifik berbasis kearifan lokal. Persiapan materi pembelajaran
beserta langkah-langkahnya dilakukan agar pelaksanaan pembelajaran ini dapat
berjalan efektif.
Tahap
persiapan selanjutnya adalah menyiapkan lembar observasi yang nantinya akan
digunakan dalam mengamati jalannya proses pembelajaran yaitu interaksi dan
aktivitas antara guru dan siswa. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati
karakter kreatif, jujur, dan peduli selama pembelajaran berlangsung.
Pelaksanaan
kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga tahap yaitu pendahuluan, kegiatan inti
dan penutup. Tahap pendahuluan bertujuan siswa agar selalu memperhatikan
pelajaran yang akan disampaikan oleh guru. Tahap ini memuat pembukaan pembelajaran
yaitu berdo’a bersama, guru mempresensi siswa, dan melakukan appersepsi yaitu
menghubungkan suatu keadaan real dengan materi yang akan disampaikan, sehingga
siswa akan lebih terfokus kepada materi yang akan disampaikan oleh guru.
Kegiatan
inti merupakan kegiatan pokok dalam pelaksanaan setiap tatap muka pada siklus I
kegiatan inti menyangkut pelaksanaan pembelajaran yang memuat langkah-langkah
pendekatan saintifik berbasis kearifan
lokal pada pembelajaran IPS.
Kegiatan
penutup merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri suatu
kegiatan tatap muka. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan penutup yaitu siswa
bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran dan merefleksi materi tersebut yaitu
dengan memberikan kemanfaatan yang diperoleh dari pembelajaran.
2.
Tahap
Pelaksanaan
a)
Pertemuan
I
Pelaksanaan KBM pada mata pelajaran
IPS dengan materi yang dibahas adalah kegiatan ekonomi di lingkungan sekolah.
Kegiatan pembelajaran berusaha mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran
yang sudah dirancang. Adapun kegiatan pembelajaran secara jelas adalah sebagai
berikut.
(1) Kegiatan
Awal
Siswa dikondisikan agar siap
mengikuti pembelajaran. Guru membuka pelajaran dengan menggunakan apersepsi
sesuai dengan materi, yaitu guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang
pekerjaan orang tua siswa. siswa menjawab sesuai pengetahuan mereka. Siswa diminta
menyiapkan buku catatan dan buku paket pada materi yang diajarkan. Guru
menjelaskan kepada siswa tentang model pembelajaran yang akan diterapkan,
kemudian menyampaikan tata cara siswa melakuakan kegiatan dalam pembelajaran
dengan pendektan saintifik berbasis kearifan lokal. Siswa diajak untuk belajar
menggunakan lingkungan sekitar, siswa diajak untuk menemukan sendiri sumber
belajarnya, guru hanya memberikan bimbingan dan arahan pada proses
pembelajaran. Siswa aktif menemukan sumber belajarnya, selain itu siswa juga
diajak untuk aktif dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan. Kemudian guru
menyampaikan tujuan dari pembelajaran dengan jenis dan materi yang akan
dipelajari hari ini yaitu tentang kegiatan ekonomi yang berada di lingkungan
sekolah.
(2) Kegiatan
Inti
Siswa mengamati gambar-gambar
tentang kegiatan ekonomi yang berada di lingkungan sekolah melalui slide LCD
(mengamati). Kegiatan tanya jawab dengan siswa tentang jenis-jenis kegiatan
ekonomi yang siswa ketahui, siswa menjawab pertanyaan guru sesuai pengetahuan
awal siswa (menanya). Siswa dikondisikan untuk dibentuk kelompok. Setiap
kelompok terdiri dari 5 orang. Setiap kelompok diberikan tugas untuk melakukan
wawancara terhadap pelaku kegitatan ekonomi yang ada di lingkungan sekolah.
Namun sebelum siswa melakukan wawancara siswa diberikan tata cara, aturan dan
langkah-langkah dalam berwawancara. Siswa menuju lokasi pelaku kegiatan ekonomi
di sekitar lingkungan sekolah yaitu pengrajin kulit Manding. Dengan bimbingan
guru setiap kelompok diminta untuk mengamati dan mewawancarai pelaku kegitan
ekonomi yang berada di lingkungan sekolah tanpa menggunakan panduan/LKS yaitu
dengan bahasa siswa sendiri (mencoba). Siswa dibimbing untuk mencatatat hal-hal
penting pada saat melakukan wawancara dengan pelaku kegiatan ekonomi
(mengumpulkan data). Siswa mengerjakan tugas secara kelompok dengan waktu yang
ditentukan. Pada pertemuan pertama ini siswa diminta untuk menyebutkan dan
mengidentifikasi kegiatan ekonomi yang ada di lingkungan sekolah. Setelah
selesai mengerjakan tugas yang diberikan guru yaitu mewawancarai pelaku
kegiatan ekonomi yang ada di sekolah, selanjutnya siswa diminta kembalai ke
kelas. Kemudian perwakilan dari setiap kelompok membacakan hasil pekerjaan
kelompoknya di depan kelas (mengkomunikasikan). Siswa dibimbing guru membahas
hasil pekerjaan kelompok yang presentasi. Kemudian guru membagikan soal
evaluasi untuk dikerjakan siswa secara individu.
(3) Kegitan
Penutup
Siswa dengan bimbingan guru
menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Untuk lebih memantapkan materi
tentang kegiatan ekonomi siswa diberi tugas untuk mewawancarai orang tuanya
sendiri tentang kegiatan ekonomi yang dilakukan. Siswa diberikan motivasi untuk
selalu rajin belajar kemudian menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
b)
Pertemauan
II
Pelaksanaan KBM pada mata pelajaran IPS dengan
materi yang dibahas adalah kegiatan ekonomi di lingkungan sekolah. Kegiatan
pembelajaran berusaha mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah
dirancang. Adapun kegiatan pembelajaran secara jelas adalah sebagai berikut.Kegiatan
Awal.
Siswa dikondisikan baik secara fisik dan psikis
untuk siap mengikuti pembelajaran. Guru membuka pelajaran dengan apersepsi
dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan singkat mengenai materi yang telah
diajarkan sebelumnya dan membahas hasil wawancara siswa pada orang tua mengenai
kegiatan ekonomi yang dilakukan. Guru menyampaikan tujuan dari pembelajaran
dengan jenis dan materi yang akan dipelajari hasi ini yaitu tentang kegiatan
ekonomi memproduksi, menkonsumsi dan mendistribusi barang dan jasa yang ada di
daerah sekitar.
(1) Kegiatan
Inti
Menampilkan slide materi
pembelajaran tentang kegiatan ekonomi memproduksi, mendistribusi, mengkonsumsi
barang dan jasa didaerah sekitar. Siswa mengamati gambar yang ditampilkan
melalui LCD tentang kegiatan ekonomi memproduksi, mendistribusi, mengkonsumsi
barang dan jasa (mengamati). Melalui gambar tersebut materi dikembangkan untuk
bahan tanya jawab dengan siswa. Siswa diarahkan atau dipancing untuk bertanya
dari gambar yang diamati sehingga siswa bisa menjelaskan arti dari produksi,
distribusi, konsumsi barang dan jasa (menanya). Siswa dibentuk kelompok seperti
pada pertemuan pertama, kemudian setiap kelompok diberi tugas untuk berdiskusi
yaitu mengidentifikasi kegiatan ekonomi memproduksi, medistribusi, dan
mengkonsumsi barang dan jasa di lingkungan sekitar tempat tinggal siswa.
(menalar). Materi kegiatan ekonomi di lingkungan sekitar diambil dari para
pengrajin kulit desa Manding. Guru menampilkan slide tentang kegiatan ekonomi
produksi, distribusi, dan konsumsi kerajinan kulit Manding. Setelah tugas yang
diberikan selesai, setiap kelompok maju untuk membacakan hasil diskusi
kelompoknya, guru dan kelompok lain membahas, manggapi dan memberi masukan
diskusi kelompok yang maju (mengkomunikasikan). Setelah seluruh kelompok
mempresentasikan hasil kegiatannya, siswa diberi kesempatan bertanya apabila
ada yang belum jelas mengenai diskusi kelompok dan materi yang telah
dipelajari. Selanjutnya guru membagikan soal evaluasi untuk dikerjakan secara individu.
(2) Kegiatan
Penutup
Guru memaparkan seluruh hasil
kegiatan pembelajaran dan bersama siswa guru memberikan kesimpulan atas materi
yang telah dipelajari. Setelah waktu yang disediakan habis sebelum menutup
pelajaran, guru memberikan motivasi kepada siswa berupa anjuran untuk belaran
secara giat, kemudian guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
Pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik dengan mengintegrasikan
nilai-nilai kearifan lokal dalam pembelajaran memberikan pemahaman dan
pengetahuan terhadap siswa tentang kearifan lokalnya sendiri dan menimbulkan
kecintaan terhadap budayanya sendiri. Selanjutnya dengan pembelajaran tersebut
akan membentuk nilai-nilai karakter yang baik dalam diri siswa.
Penerapan
pembelajaran pendekatan saintifik berbasis kearifan lokal mencakup memberikan
kemampuan dasar berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada siswa.
Pelaksanaan pembelajaran dengan mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal
dalam pembelajaran di Sekolah Dasar yang disesuaikan tingkat perkembangan anak
dan materi yang akan disampaikan maka siswa akan memiliki pemahaman tentang
kearifan lokalnya sendiri dan menimbulkan kecintaan terhadap budayanya sendiri.
Selanjutnya dengan pembelajaran tersebut akan membentuk nilai-nilai karakter
yang baik dalam diri siswa.
Komentar
Posting Komentar