Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

MEMORIES

Perpisahan mengajarkan kita untuk menghargai bahwa setiap detik kebersamaan adalah anugrah yang tidak boleh disia-siakan

PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA POP UP BOOK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SD MANDING TENGAH

Gambar
Salah satu tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah menguasai keterampilan berbahasa. Berbicara merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa dan juga merupakan sasaran dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Keterampilan berbicara dapat berkembang dengan baik apabila didukung oleh keterampilan berbahasa lainnya yaitu, menyimak, membaca dan menulis. Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 dirumuskan Kompetensi Inti Bahasa Indonesia Kelas IV adalah memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain . Rumusan Kompetensi Inti dan kompetensi dasar pada keterampilan berbicara diharapkan bisa mewadahi siswa dalam mengembangkan keterampilan berbicara. Guru dituntut untuk lebih kreatif dalam memberikan pengalaman belajar bagi siswa sehingga pembelajaran berbicara tercipta kebermaknaan. Pembelajaran yang bermakna ini sangat

MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DENGAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK BERBASIS KEARIFAN LOKAL

Gambar
Pendidikan hendaknya mampu menjadi pengarah dan sosial kontrol yang baik untuk peserta didik. Tidak hanya mengedepankan aspek kecerdasan intelektual saja, tetapi lebih dari itu harus mengkomunikasikan dengan ranah yang lain, yaitu kecerdasan emosi dan spriritual. Ketiga ranah kecerdasan tersebut merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan saling terkait. Guru hendaknya mampu membimbing dan mengarahkan siswa untuk membentuk karakter yang positif melalui pembelajaran dan aktivitas belajar lainnya. Ada berbagai cara untuk menginternalisasi nilai karakter dalam pendidikan. Pendidikan karakter akan lebih mudah diserap apabila nilai-nilai karakter yang disampaikan terdapat muatan kearifan lokal. Nilai-nilai kearifan lokal akan lebih mudah diterima siswa karena lebih dekat dengan lingkungan di mana siswa itu tinggal. Potensi-potensi yang dimiliki oleh daerahnya hendaknya diketahui dan dipahami oleh siswa. Potensi-potensi kearifan lokal dalam tatanan masy